
marhaban ya ramadhan
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu
Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap Takabur
safar rumput liar
elembar kuncup hijau muncul
Di tengah padang gersang tak bertuan
Menyeruak mengagetkan alam
Barangkali selembar kuncup hijau itu
menambah satu warna di padang ini…
Sekuncup kemudian tumbuhlah seikat rumput liar
Aduhai dieman-eman oleh debu dan buaian angin kering
bayang bayang nabi
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.
Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya
Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta
Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"
Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada
Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?
Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?
"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja
Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin
Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"
Riuh... ramai... gaduh... dan penuh kegembiraan Taman hati berwarna warni Panggung rumah paru-paru berdiri kokoh Kolam cinta mengalir indah keawan kasih Badan terasa sejuk... Segar tak terkirakan Rumput selaput nadi bergoyang lembut Di tiup angin cinta sejati Burung camar jantung menukik pelan Hinggap di pohon tulang iga putih Matanya melihat kearah taman hati Pandangannya terpesona oleh pemandangan cantik Bidadari cinta dan pangeran kasih sayang Bersenda gurau diangan yang tinggi Hati pun gembira... Jiwa pun lega... Ya Allah... Abadikan keadaan ini Agar menjadi pedoman Bagi hati yang saling menyatu Mentari sanubari tersenyum riang Alam jiwa bergembira ria Serentak... Jiwa0jiwa riang berdansa di sekitar taman hati Oooh... Indahnya fantasi cinta
Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri
Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah
h |
berhentilah sejenak …
siapa tahu jalan yang di lalui menyimpang
atau …
salah menanjak
atau …
salah menurun
atau…
belum waktunya
atau ….
terlambat bergerak
atau …
banyak yang terlupa
atau …
ingin pindah haluan
atau …
kata mutiara islam hari ini
1
terimalah celaan yang datang padamu karena siapa tahu engkau lebih buruk dari apa yang mereka cela
2
Jika engkau tidak mau menerima kritikan, tanyakan pada diri sendiri, apakah saya tidak pernah berbuat salah ?
3
kritiklah sesuai kebutuhan karena segala sesuatu yang berlebihan pasti berakhir tidak baik
bila waktunya...
aku bertanya…
bila waktunya kan tiba
buruk memang buruk
baik benar baik
jujur sebagai pemenang
dusta musnah menghilang
korupsi terkubur
oknum hancur lebur
rakyat selamat
pejabat jahat melarat
aku bergumam
bila waktunya …?
lautan ilmu
renangilah lautan ilmu
jangan tenggelam
selamilah kedalaman makna
jangan terlena
siapkanlah perjalanan
jangan tergadaikan
bagai pohon tanpa buahnya
jangan kau serupa dengannya
bukan sekedar
bukan sekedar …. shalat
bukan sekedar …. shaum
bukan sekedar …. zakat
mengertilah apa yang kau kerjakan
berpeganglah pada tali-Nya
pusaran nafsu semakin memburu
lingkaran hidayah semakin melayu
engkau bukan boneka
engkau pun bukan pencipta
berusahalah …
engkau pasti menemukan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar