Powered By Blogger

Rabu, 26 Januari 2011

10 puisi islami


marhaban ya ramadhan

Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu

Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap Takabur
safar rumput liar
elembar kuncup hijau muncul
Di tengah padang gersang tak bertuan

Menyeruak mengagetkan alam
Barangkali selembar kuncup hijau itu
menambah satu warna di padang ini…
Sekuncup kemudian tumbuhlah seikat rumput liar

Aduhai dieman-eman oleh debu dan buaian angin kering

bayang bayang nabi

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan para pemimpin ?
"Membela yang lemah dan membantu yang miskin" jawab Nabi.

Ya Rasulullah, apa yang harus dilakukan ulama ?
Memberi contoh yang baik dan mendukung
pemimpin
YAng membela orang - arang lemah" jawabnya

Ya Rasulullah ... apa yang harus dilakukan orang-orang lemah dan miskin ?
"Bersabarlah, dan tetplah bersabar
Jangan kau lihat pemimpinmu yang suka harta

Jangan kau ikuti ulamamu yang mendekati mereka
Jangan kau temani orang-orang yang menjilat mereka
Jangan kau lepaskan pandanganmu dari para pemimpin dan ulama yang hidupnya juhud dari harta"

Ya RAsulullah... Pemimpin seperti itu sudah tidak ada

Ulama seperti itu sudah menghilang entah kemana
Yang tersisa adalah pemimpin serakah
Yang tertinggal adalah ulama-ulama yang tama'
Banyak rakyat yang mengikuti keserakahan mereka
Ummat banyak yang meneladani ketamakan mereka !
Apa yang harus aku lakukan, Ya... RAsulullah !
Siapa yang harus aku angkat jadi pemimpin ?

Siapa yang harus aku ikuti fatwa-fatwanya ?
Siapa yang harus aku jadikan teman setia ?

"Wahai ummatku...
Tinggalkan mereka semua
Dunia tidak akan bertambah baik sebab mereka
Bertemanlah dengan anak dan istrimu saja

Karena Allah menganjurkan, "Wa 'asiruhunna bil ma'ruf"
Ikutilah fatwa hatimu
Karena hadits mengatakan, "Istafti qalbaka, wa in aftaukan nas waftauka waftauka"
Dan angkatlah dirimu menjadi pemimpin

Bukankah, "Kullulkum Ra'in, ea kullukum masulun 'an ra'iyyatihi ?"

wajahmu

Mungkin kau berencana pergi, seperti ruh manusia tinggalkan dunia membawa hampir semua kemanisan diri bersamanya Kau pelanai kudamu Kau benar-benar harus pergi Ingat kau punya teman disini yang setia rumput dan langit Pernahkah kukecewakan dirimu ? Mungkin kau tengah marah Tetapi ingatlah malam-malam yang penuh percakapan, karya-karya bagus, melati-melati kuning di pinggir laut Krinduan, ujar Jibril biarlah demikian Syam-i Tabriz, Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama Aku telah mendobrak kedalam kerinduan, Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya tapi tiada semacam ini Sang inti penuntun pada cinta Jiwa membantu sumber ilham Pegang erat sakit istimewamu ini Ia juga bisa membawamu pada Tuhan Tugasku adalah membawa cinta ini sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu, untuk pergi kemanapun kaumelangkah dan menatap lumpur-lumpur yang terinjak olehmu muram cahaya mentari, pucat dingding ini Cinta menjauh Cahayanya berubah Ternyata ku perlu keanggunan lebih dari yang kupikirkan

keindahan fantasi cinta


Riuh... ramai... gaduh... dan penuh kegembiraan Taman hati berwarna warni Panggung rumah paru-paru berdiri kokoh Kolam cinta mengalir indah keawan kasih Badan terasa sejuk... Segar tak terkirakan Rumput selaput nadi bergoyang lembut Di tiup angin cinta sejati Burung camar jantung menukik pelan Hinggap di pohon tulang iga putih Matanya melihat kearah taman hati Pandangannya terpesona oleh pemandangan cantik Bidadari cinta dan pangeran kasih sayang Bersenda gurau diangan yang tinggi Hati pun gembira... Jiwa pun lega... Ya Allah... Abadikan keadaan ini Agar menjadi pedoman Bagi hati yang saling menyatu Mentari sanubari tersenyum riang Alam jiwa bergembira ria Serentak... Jiwa0jiwa riang berdansa di sekitar taman hati Oooh... Indahnya fantasi cinta

keagungan illahi

Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,

Tarik menarik
Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti

Tiada yang kalah
Tak ada yang menag,
Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!

Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,

Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,
Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?

Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikenhendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa

dawai sang sufi

Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya'bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa'bud robbaka hatta ya'tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus...
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri

Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, "Tidak salah pendapatmu, tapi kurang".
Ketahuilah.....
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus'aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah

Ketauhillah
h
berhenti sejenak

berhentilah sejenak …

siapa tahu jalan yang di lalui menyimpang

atau …

salah menanjak

atau …

salah menurun

atau…

belum waktunya

atau ….

terlambat bergerak

atau …

banyak yang terlupa

atau …

ingin pindah haluan

atau …


kata mutiara islam hari ini

1

terimalah celaan yang datang padamu karena siapa tahu engkau lebih buruk dari apa yang mereka cela

2

Jika engkau tidak mau menerima kritikan, tanyakan pada diri sendiri, apakah saya tidak pernah berbuat salah ?

3

kritiklah sesuai kebutuhan karena segala sesuatu yang berlebihan pasti berakhir tidak baik

bila waktunya...


aku bertanya…

bila waktunya kan tiba

buruk memang buruk

baik benar baik

jujur sebagai pemenang

dusta musnah menghilang

korupsi terkubur

oknum hancur lebur

rakyat selamat

pejabat jahat melarat

aku bergumam

bila waktunya …?

lautan ilmu


renangilah lautan ilmu

jangan tenggelam

selamilah kedalaman makna

jangan terlena

siapkanlah perjalanan

jangan tergadaikan

bagai pohon tanpa buahnya

jangan kau serupa dengannya

bukan sekedar


bukan sekedar …. shalat

bukan sekedar …. shaum

bukan sekedar …. zakat

mengertilah apa yang kau kerjakan

berpeganglah pada tali-Nya

pusaran nafsu semakin memburu

lingkaran hidayah semakin melayu

engkau bukan boneka

engkau pun bukan pencipta

berusahalah …

engkau pasti menemukan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar